Pembayaran Melalui Tokopedia, Livin Mandiri, dan Bank Sulselbar Mobile Meroket

Pembayaran via Tokopedia, Livin Mandiri, dan Bank Sulselbar Mobile Meroket

REALISASI berbagai layanan pembayaran di Sulawesi Selatan menunjukkan aktivitas ekonomi yang dinamis sepanjang Januari hingga Oktober 2025.

Berdasarkan laporan yang dirangkum dari 25 kabupaten dan kota, total transaksi yang tercatat mencapai Rp 980,73 miliar. Angka ini mencerminkan meningkatnya pemanfaatan berbagai kanal pembayaran, baik digital maupun layanan konvensional, di tengah upaya percepatan transformasi layanan publik.

Makassar I menjadi wilayah dengan kontribusi terbesar, mencatat realisasi transaksi mencapai Rp 178,72 miliar. Di posisi berikutnya, Makassar II membukukan angka sekitar Rp 170,60 miliar, disusul Gowa yang menembus Rp 71,15 miliar. Ketiga wilayah ini memang dikenal sebagai pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan, yang secara konsisten mencatat permintaan layanan pembayaran lebih tinggi dibandingkan daerah lain.

Dari sisi kanal layanan, stasioner menjadi penyumbang terbesar dengan total transaksi mencapai Rp 655,42 miliar. Kanal ini banyak dimanfaatkan masyarakat untuk pembayaran layanan publik, sehingga volumenya terus mendominasi.

Namun pembayaran pajak secara digital juga meroket. Tokopedia turut menjadi kanal dengan pertumbuhan signifikan, mencatat transaksi hingga Rp 318,09 miliar, mencerminkan pesatnya adopsi platform e-commerce sebagai sarana pembayaran resmi layanan pemerintah.

Selain itu, layanan Livin Bank Mandiri membukukan total transaksi sebesar Rp 7,54 miliar, sementara Bank Sulselbar Mobile juga menunjukkan tren positif dengan nilai realisasi lebih dari Rp 3,61 miliar. Meski kontribusinya lebih kecil dibandingkan kanal besar lainnya, layanan berbasis perbankan ini terus menunjukkan peningkatan penggunaan di hampir semua wilayah.

Beberapa wilayah seperti Bone, Bulukumba, dan Soppeng mencatatkan aktivitas pembayaran yang cukup tinggi, dengan total transaksi masing-masing berada di angka puluhan miliar rupiah. Kondisi ini menunjukkan bahwa layanan pembayaran digital maupun fisik tidak hanya terpusat di kota-kota besar, tetapi mulai merata ke berbagai kabupaten.

Sebaliknya, daerah seperti Selayar, Tator, dan Torut masih menunjukkan realisasi relatif rendah dibandingkan wilayah lainnya. Minimnya akses layanan fisik dan terbatasnya penetrasi digital diperkirakan menjadi faktor utama. Pemerintah daerah bersama penyedia layanan dinilai perlu mendorong pemerataan infrastruktur agar layanan pembayaran dapat diakses lebih optimal oleh masyarakat.

Secara keseluruhan, laporan realisasi layanan di Sulawesi Selatan hingga Oktober 2025 menegaskan bahwa digitalisasi layanan pembayaran terus berkembang. Dengan semakin tingginya pemanfaatan berbagai kanal layanan, potensi pertumbuhan transaksi di tahun mendatang diperkirakan tetap kuat, seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan yang cepat, mudah, dan terintegrasi.(ida)

Picture of alim tsi

alim tsi

error: Content is protected !!