Mendorong Generasi Z Sulsel Jadi Motor Kepatuhan PKB: Strategi Digital Menekan Tunggakan Menuju 2026

Makassar – Kalau dulu anak SMA cuma hafal rumus matematika sama lirik lagu viral, tahun depan mereka bakal hafal juga cara cek pajak motor lewat aplikasi BAPENDA SULSEL MOBILE, scan QRIS di Indomaret, dan bangga cerita ke temen: “Pajak motor Ku’ sudah lunas mi, bro!”

Tidak menutup kemungkinan Bapenda Sulawesi Selatan resmi meluncurkan program “Samsat Masuk Sekolah 2026” yang terang-terangan mengadopsi strategi legendaris Microsoft: kuasai pasar dari sekolah. Bedanya, kalau Microsoft memberikan Word dan Teams gratis supaya kita semua ketergantungan seumur hidup, Bapenda Sulsel ngasih edukasi pajak + diskon brutal supaya generasi Z jadi wajib pajak paling patuh se-Indonesia.

Mengapa Sekolah Jadi Target Utama?

Data menunjukkan bahwa tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor didominasi pemilik kendaraan usia 35–55 tahun, Sementara itu, anak usia 17–22 tahun (yang baru punya motor) justru patuh bayar tepat waktu artinya, kebiasaan patuh pajak terbentuk sejak pertama kali punya kendaraan

“Dari Microsoft kita bisa belajar  Kalau kita berhasil ‘mencuri start’ di sekolah, 10–15 tahun lagi Sulsel bakal punya kultur bayar pajak yang nggak perlu lagi diuber-uber razia.”

Bisa kita bayangkan suasana sekolah berubah seperti expo teknologi.

  1. Roadshow 1.000 Sekolah
    Mulai Januari. Tim Samsat datang bersama influencer lokal. Tidak ada ceramah kaku. Yang ada: booth QRIS, lomba bayar pajak tercepat, dan foto booth “Aku Anak Pajak Patuh”.
  2. Diskon “Bawa Ortu Bayar”
    Ini ide cerdas. Siswa disuruh “menyeret” orang tuanya ke ruang digital.
    Hadiahnya lumayan:
    1. potongan 10% pokok pajak
    1. bebas denda 5 tahun
    1. voucher Rp50 ribu
      Saya membayangkan para orang tua yang datang dengan wajah pasrah.
  3. Modul “Pajakku, Jalananku”
    Masuk kurikulum kelas XI–XII.
    Mereka diajari menghitung pajaknya sendiri. Juga diperlihatkan: berapa rupiah pajak yang berubah menjadi aspal halaman sekolah mereka.
  4. TikTok Challenge
    Total hadiah Rp50 juta.
    Motor listrik, smartphone, beasiswa.
    Syaratnya hanya satu: upload video bayar pajak.
    Saya menduga challenge ini akan penuh suara “suara mesin kasir” dari QRIS.
  5. Samsat Corner di Kantin Sekolah
    Di 50 sekolah besar.
    Bayar pajak sambil beli es teh.
    Di masa saya sekolah, kantin hanya menjual bakwan.

Bukti di Daerah Lain: Bukan Omong Kosong

  • Jawa Barat (2024): Program serupa bikin 47.000 kendaraan “bangkit dari mati” dalam 3 bulan.
  • Jawa Timur: Penyuluhan ke sekolah naikkan penerimaan PKB 28% di kabupaten pilot.
  • Sumatera Utara: Kolaborasi dengan SMK otomotif bikin siswa jadi “duta pajak” ke komunitas motor — tunggakan turun 19%.

Dengan populasi pelajar SMA/SMK se-Sulsel lebih dari 250.000 orang, Bapenda bisa optimistis:

  • Tahun 2026 penerimaan PKB bisa naik melebihi target yang di tetapkan.
  • 200.000 transaksi E-Samsat baru dari kalangan usia <25 tahun

Jadi, buat orang tua yang lagi baca ini: Siap-siap dompetnya diserbu anak sendiri tahun depan. Dan buat anak sekolah: Bayar pajak bukan mi urusan “orang dewasa”. Di Sulsel 2026, bayar pajak itu keren, kekinian, dan bikin bangga.

Selamat datang di era baru: Generasi Z yang bayar pajak sebelum beli skin Mobile Legends.(ilo)

#PajakKeren #GenZPatuhPajak #Sulsel2026 #SamsatMasukSekolah

Picture of alim tsi

alim tsi

error: Content is protected !!