Sekretaris Bapenda Sulsel Hadiri Rakor Inflasi

  • Inflasi Nasional Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Capai 5,04 Persen

Makassar — Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan perkembangan inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dipimpin Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, Senin (11/11/2025).

Amalia menjelaskan, hingga Oktober 2025 inflasi Indonesia masih terkendali dalam kisaran target nasional 2,5 ± 1 persen. Berdasarkan data BPS, sebanyak 37 provinsi di Indonesia tercatat mengalami inflasi, sementara satu provinsi, yaitu Papua, mengalami deflasi sebesar -0,92 persen.

Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel, Drs. Hasan Sulaiman, turut menghadiri kegiatan tersebut bersama kepala OPD se-Sulsel di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel. Hasan mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi yang juga dirangkaikan dengan pembahasan pertumbuhan ekonomi daerah triwulan III serta evaluasi dukungan pemerintah daerah dalam program 3 juta rumah.

Dari 37 provinsi yang mengalami inflasi, Lampung menjadi daerah dengan inflasi terendah secara nasional, yakni sebesar 0,30 persen. Sementara beberapa provinsi mencatat inflasi di atas batas atas target nasional (>3,5 persen), antara lain Sumatera Barat sebesar 3,87 persen, Riau 3,85 persen, Sulawesi Tengah 3,60 persen, dan Aceh 3,58 persen.

Menurut Kepala BPS RI, capaian Lampung menunjukkan keberhasilan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga, terutama pada komoditas pangan utama. Sinergi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, Bulog, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dinilai berjalan efektif melalui penguatan pasokan, kelancaran distribusi, serta pelaksanaan operasi pasar rutin di berbagai wilayah.

Selain memaparkan data inflasi, Amalia juga menyampaikan perkembangan pertumbuhan ekonomi nasional triwulan III tahun 2025 yang mencapai 5,04 persen (year-on-year). Angka tersebut menunjukkan perekonomian nasional masih tumbuh stabil di tengah ketidakpastian global.

Provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di Maluku Utara sebesar 39,10 persen, diikuti Sulawesi Tengah sebesar 7,79 persen, dan Kepulauan Riau sebesar 7,48 persen. Adapun dua provinsi yang mengalami kontraksi ekonomi yaitu Papua Tengah sebesar -16,11 persen dan Papua Barat sebesar -0,13 persen.

Dalam rapat tersebut, Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir menegaskan pentingnya peran kepala daerah dalam menjaga inflasi agar tetap terkendali di wilayah masing-masing. Ia menekankan bahwa koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah harus terus diperkuat agar kebijakan pengendalian inflasi dapat berjalan konsisten dan efektif di seluruh Indonesia.(alim)

Picture of alim tsi

alim tsi

error: Content is protected !!